Ketika Media menjadi satu-satunya Sumber Informasi


Media yang dimaksud disini adalah para penyedia informasi yang disebar luaskan menggunakan teknologi modern.
Tanpa kita sadari selama ini kita menjalankan aktivitas berbeda antara manusia yang satu dengan lainnya. Kita menghadapi kejadian kita secara langsung dihadapan kita, sedangkan kita tidak pernah tahu kejadian apa yang ada dihadapan orang lain. Itulah informasi yang memberitahukan kita apakah yang sedang terjadi diluar kita.
Tapi bagaimana jadinya kalau informasi yang dimuat dan dipublikasikan mengandung unsur fakta yang rekayasa. Sekarang banyak kejadian seperti itu dimana banyak berita informasi yang dimuat dan dipublikasikan berdasarkan fakta tetapi ditambahkan rasa rasa rekayasa agar menarik dan menjadi trending topic.
Parahnya lagi jika media yang seperti itu menjadi satu satunya sumber informasi mungkin kejadiannya bisa seperti dibawah ini
Contohnya saja ada berita "Seorang Ibu yang tewas karna kecelakaan". Media sebagai penyedia informasi satu satunya ingin menjadikan kejadian ini sebagai pendongkrak naiknya pembaca berita tersebut sehingga berita direkayasa menjadi "Jalan dengan Menggendong anak, seorang ibu tertabrak lari pengandara ugal-ugalan." Mungkin bisa saja kejadian aslinya pengendara tersebut tidak sengaja karna mengantuk atau terpojok dengan pengendara lain sehingga terpaksa banting stir. Atau bisa saja tabrak larinya yang direkayasa. Yang sebenarnya karna ingin memperbaiki posisi kendaraan terlebih dahulu lalu memastikan keadaan korban malah dilebih lebihkan media sebagai melarikan diri.
Sesuatu yang sebenarnya benar disalah pahamkan dan lebih parahnya dilebih lebihkan hanya untuk membuat pembaca berdecak geram. Itulah media sekarang.
Setelah membaca artikel ini semoga kita bisa lebih kritis lagi dalam menyikapi sesuatu agar tidak salah kaprah.

0 Response to "Ketika Media menjadi satu-satunya Sumber Informasi"

Post a Comment